heiiii auratters yang masih bingung tentang ikan Guppy, nih kita share mengenai teknik pembenihan ikan guppy, semoga bermanfaat ya buat kalian auratters~
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras.
Dalam pemijahan ikan guppy perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan guppy jantan dan betina adalah 3 : 6. Dengan perbandingan tersebut diharapkan pemijahan ikan guppy akan menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal.
Dimana sepasang induk jantan dan induk betina yang ditempatkan di dalam akuarium sudah dapat menghasilkan keturunan selain itu juga Guppy bisa di kawinkan sepanjang tahun tanpa menunggu musim tertentu. Prospek yang menjanjikan tersebut membawa banyak masyarakat untuk membudidayakan ikan guppy, karena ikan guppy bukan hanya sekedar dijadikan ikan pajangan, namun juga merupakan lahan usaha yang produktif.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biologi Ikan Guppy
2.1.1 Klasifikasi ikan guppy
Klasifikasi ikan guppy menurut Dr. Herbert R. Axelord dalam Heru Susanto adalah sebagai berikut:
Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Superklass : Gnathostomata
Klass : Osteichthyes
Subklass : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo : Cyprinodontoidai
Subordo : Peocillidea
Famili : Peocillidae
Genus : Poecillia / Lebistes
Spesies : Poecillia reticulata
2.1.2 Morfologi ikan guppy
Jenis dan varietas ikan guppy setiap tahunnya bertambah. Namun demikian warna dasar badan guppy yang asli berwarna kecoklatan, dengan variasi warna sisik di samping badannya serupa pelangi. Bentuk sirip ekor ikan guppy lebar, sehingga menambah kecantikan ikan guppy itu sendiri. Kalau dilihat sekilas ikan guppy mirip burung merak yang mempunyai ekor memukau.
Tanpa sirip ekornya, guppy tidak berarti apa-apa. Karena sirip ekor itulah yang membuat badan sebelah depannya biasa-biasa saja menjadi lebih unik. Ikan guppy betina mempunyai ukuran tubuh 7 cm, sedangkan ikan guppy jantan berukuran 4 cm.
Ciri-ciri induk jantan dan betina:
Induk jantan:
Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang, tubuhnya ramping, warnanya lebih cerah, sirip punggung lebih panjang, serta kepalanya besar.
Induk betina:
Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus, tubuhnya gemuk, warnanya kurang cerah, sirip punggung biasa, serta kepalanya agak runcing.
III. PEMBAHASAN
3.1 Teknik Pembenihan Ikan Guppy
3.1.1 Persiapan media
Sebelum melakukan pembenihan terlebih dahulu mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya ikan guppy, antara lain :
1.wadah / tempat
2.Aerator
3.Tanaman air.
Wadah untuk akuarium pemijahan ikan guppy bisa, seperti semen, atau bak plastik dan akuarium kaca.Wadah atau tempat yang diperlukan untuk budidaya ikan guppy setidaknya empat fungsi, yaitu :
1. Pemisahan indukan2 tempat
2. Pemijahan 1 tempat dilakunya perkawinan
3. Penetasan 1 tempat untuk penetasan
4. Pembibitan 1 peliharaan larva.
Ukuran luas wadah dapat bervariasi budidaya ikan guppy, disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dibudidayakan. Sedangkan ketinggian wadah minimal 30 cm, kecuali untuk tempat pembibitandiperlukan lebih tinggi dari 50 cm.
3.1.2 Seleksi Induk dan Pemeliharaan Induk
Seleksi induk
Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat dari penampilan fisiknya. betina guppy ikan bentuk lebih bulat dengan warna yang cenderung kusam
dan tidak memiliki sirip yang menjumbai. Sementara ikan jantan memiliki warna yang kontras dan bercahaya, tubuh lebih langsing dengan sirip menjumbai.
Betina ukuran tubuh ikan yang umumnya lebih besar daripada pejantan. Indukan siap untuk pemijahan setidaknya usia 4 bulan.
Warna dan bentuk
ikan guppy sangat ditentukan oleh faktor genetik. Untuk mendapatkan hasil yang baik Pilih indukan unggul.
Calon induk ikan Guppy dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan diwadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah. Induk jantan dan betina sudah bisa dipijahkan jika telah matang gonad (kelamin), biasanya pada umur 3 bulan, dan panjang Ikan Guppy betina umumnya telah berukuran antara 4 - 5 cm, sedangkan ikan jantan umumnya telah berkuran antara 3,5 – 4 cm.
Sebelum disatukan dalam wadah pemijahan, sebaiknya calon induk diseleksi terlebih dahulu.
Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih calon induk berkualitas, diantaranya sebagai berikut :
1. Tubuh tidak cacat dan tidak terdapat penyakit
2. Gerakannya lincah dan gesit
3. Nafsu makan tinggi
4. Bagian perut calon induk betina membesar
5. Panjang total tubuh induk betina minimal 4 cm dan jantan 3,5 cm
6. Warna tubuh dan sirip cemerlang dan corak jelas
7. Tipe sirip ekor calon induk sama.
3.2.2 Pemeliharaan induk
Induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah di kolam sebelum pemijahan/pembenihan. Wadah diisi dengan air dan diganti setiap 1-3 hari. Pergantian air tidak perlu semua, hanya menghabiskan sepertiga dari air dan tambahkan air baru.
Berbeda dengan proses perkawinan pada umumnya, pemisahan dilakukan sambil di beri makan yang bermutu tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan banyak sperma untuk pembuahan. Berikan makanan seperti daphnia atau moina sebanyak 2 X sehari.
Hal ini memungkinkan percepatan bila proses pemijahan berlangsung.
3.1.3. Pemijahan
Tempat pemijahan yang dipakai bisa berupa akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 45 dan tinggi 40 cm. Bisa menggunakan bak semen ukuran 2x12 x 40 cm. Kualitas air dengan parameter suhu 23 - 26 oC, pH 7 – 8, DO > 4 ppm. Sumber air yang digunakan bisa berasal dari sungai, air sumur yang telah diendapkan sehari semalam. Sebagai perangsang pemijahan sekaligus sebagai tempat persembunyian anak anaknya dapat dilengkapi tanaman air : Hydrilla atau Eceng gondok .
Guppy dapat dipijahkan secara massal. 1 ekor guppy jantan dapat mengawini 5-10 ekor guppy betina. Induk jantan dan betina disatukan pada pagi hari pukul 07.30-08.00 atau sore hari pukul 16.30-17.00, karena pada saat tersebut suhu tidak terlalu tinggi.
Induk guppy yang telah disatukan biasanya akan memijah pada pagi hari hingga matahari terbenam. Guppy jantan akan mengejara dan mengikuti guppy betina matang kelamin berenang. Selanjutnya induk guppy jantan akan melakukan penetrasi dan spermanya akan dikeluarkan di dalam tubuh induk betina. Selang waktu antara kelahiran berkisar 15- 20 hari. Satu ekor induk betina akan menghasilkan sebanyak 25-30 ekor burayak berukuran sekitar 3,5-4 mm.
Teknik pemijahan antara lain:
1) Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2) Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
3) Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
4) Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja
3.1.4. Penetasan Telur
Wadah penetasan diisi dengan air bersih dan diberi aerasi. Pemberian aerasi tidak terlalu kuat agar tidak mengganggu larva ikan. Kualitas air harus dijaga dengan mengganti air dengan air yang baru ketiga setiap 1-3 hari. Feeding untuk membendung setiap 2 hari dalam bentuk daphnia atau moina.
Ciri-ciri ikan guppy hamil dapat dilihat setelah 2 minggu proses pemijahan. Tanda daerah gelap di bagian bawah anus terdapat tanda bercak kelahiran dan perut sedikit meningkat. Jika tidak ada karakteristik hamil, mengambil indukan untuk pembibitan kembali. Embrio tumbuh dalam perut sampai siap untuk dilahirkan.
Panjang kehamilan, mulai dari pemijahan sampai kelahiran berlangsung 3-4 minggu.
Ikan guppy betina memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehingga perempuan bisa hamil sampai 1-3 kali dalam satu konsepsi. Waktu yang diperlukan dari pertama kehamilan kehamilan berikutnya sekitar 1-5 minggu. Dalam satu kelahiran, ikan guppy dapat menghasilkan 3000-10000 telur akan tetapi telur belum tentu semua menetas sempurna. Remaja harus segera dipindahkan ke pendederan benih. Jika tidak, mungkin kelaparan orang tua makan
3.1.5. Pemeliharaan Larva
Penebaran
Larva ikan guppy dipelihara di dalam akuarium. Untuk akuarium berukuran 150 cmx75 cmx75 cm dengan ketinggian air minimal 50 cm, dapat menampung benih guppy sebanyak 3.500-4.000 ekor. Benih ikan guppy dapat dipisahkan dari induknya pada saat guppy telah berumur 7-10 hari. Waktu yang tepat memindahkan larva guppy yaitu pada pagi hari pukul 07.00-09.30.h 1 – 2 hari menetas didalam bak penetasan larva dipindahkan ke dalam bak larva yang telah dipersiapkan.
Pemberian pakan
Larva ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg).
Setelah 4 - 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan. Setelah mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat diberi makanan cuk. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
3.1.6. Panen
Adapun cara pemanenan ikan guppy sebagai berikut:
- Matikan Heater
- Aerasi diangkat
- Air dikurangi secara perlahan dengan menggunakan selang yang telah dirancang untuk menyaring air agar ikan guppy tidak ikut terbuang.
- Memindahkan ikan guppy dengan menggunakan seser kedalam suatu wadah
- Ikan guppy kemudian ditampung dalam wadah yang telah dilengkapi dengan aerasi
- Ikan dihitung.
3.1.7 Penyakit
Penyakit yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis.
Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat. Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloa
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.http://1001budidaya.com/pembenihan-ikan-guppy Anonim.2014.http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-ikan-guppy.html Anonim.2013.http://nangimam.blogspot.com/2013/11/cara-perawatan-dan-pemijahan-ikan-guppy.html 22 Mei 2015 pukul 20.05 WIB
Eka,B dan Sitorus P.2003.Menghasilkan Guppy Kualitas Kontes.Jakarta:Penebar Swadaya.
Nurbasha.2015.https://web.facebook.com/NurbasaAquarium/posts/419463408184293 Rizki,Dimas.2014.http://d-guppies.blogspot.com/2014/06/makalah-ikan-guppy.html
Susanto,H.1990. Budidaya Ikan Guppy.Yogyakarta:Kanesius